Jumat, 27 Agustus 2010

KARTINI menemukan Cahaya dalam Quran

Catatan : Tulisan ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Setelah membaca ini maka kita akan tahu bahwa Kartini lebih dari sekedar Icon pahlawan emansipasi perempuan Indonesia.
Pada awalnya Kartini bersinggungan dan tidak harmonis terhadap ISLAM, ini dapat dibaca dari surat-suratya berikut ini :
" Mengenai agamaku Islam, stela aku harus menceritakan apa?, Agama Islam melarang umatnya untuk mendiskusikannya dengan umat agama lain. Lagi pula sebenarnya agamaku karena nenek moyangku islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, kalau aku tidak mengerti, tidak memahaminya..?
Alquran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan kedalam bahasa apapun. Disini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab. Disini orang diajar membaca Alquran tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Kupikir pekerjaan orang gilakah, orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibacanya itu. tidak jadi orang sholehpun tidak apa-apa. asalkanjadi ORANG yang BAIK HATI, bukankah begitu Stela..? "
( Surat KARTINI kepada STELA - 6 November 1899 )
“ Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlunya dan apa manfaatnya. Aku tidak mau membaca AlQuran, belajar perumpamaan – perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya, dan jangan-jangan guru-guruku pun tidak mengerti artinya. “
( Surat Kartini kepada E.E Abendanon – 15 Agustus 1902 )
Untuk ukuran seorang perempuan dan ukuran zaman itu ( bahkan untuk ukuran zaman sekarang sekalipun ) pendapat Kartini ini benar-benar sangat kritis dan sangat berani.
Suatu ketika takdir membawa Kartini pasa suatu pengajian di rumah BUPATI DEMAK pangeran ARIO HADININGRAT yang juga adalah pamannya. Pengajian dibawakan oleh seorang ulama bernama KYAI HAJI MOHAMMAD SHOLEH BIN UMAR ( atau dikenal dengan sebutan KYAI SHOLEH DARAT ) dan pada saat itu membahas tentang tafsir AL-FATIHAH.

Kartini sangat tertarik dengan materi maupun cara Kyai Sholeh darat menyampaikan kajian itu. Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Berikut ini adalah dialognya ( seperti yg dituliskan oleh Nyonya Fadhila Sholeh, Cucu Kyai Sholeh Darat )
“ Kyai perkenankanlah saya menanyakan bagaimana hukumnya apabila seorang yang berilmu namun menyembunyikan ilmunya..? “
Tertegun Kyai Sholeh darat mendapatkan pertanyaan seperti itu..
“ Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian..? “ Tanya Kyai
“ Kyai selama hidupku baru kali inilah aku sempat mengerti makna dan arti surat pertama, dan induknya AlQuran yang isinya begitu indah menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kepada Allah, Namun aku heran tak habis- habisnya, mengapa selama ini para ulama kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran AlQuran dalam bahasa Jawa, bukankah AlQuran itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia..? “
Setelah pertemuan itu nampaknya Kyai Sholeh darat tergugah hatinya, Beliau kemudian mulai menuliskan terjemah Quran ke dalam bahasa Jawa. Pada pernikahan Kartini, Kyai Sholeh Darat menghadiahkan kepadanya terjemahan AlQuran Faizur-Rohman Fit-Tafsirin Quran – Jilid pertama yang terdiri dari 13 Juz, Mulai dari surat Al Fatihah sampai dengan surat Ibrahim.
Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya, Tapi sayang.. tidak lama setelah itu Kyai Sholeh Darat meninggal dunia, sehingga AlQuran tersebut belum selesai diterjemahkan seluruhnya kedalam bahasa Jawa.
Dari terjemahan ini KArtini menemukan dalam surat AL – BAQARAH ayat 257 bahwa ALLAH lah yang telah membimbing orang-orang yang beriman dari gelap kepada cahaya – Minazh-zhulumaati ilan-Nuur
Kartini terkesan dengan kata-kata Minazh-zhulumaati ilan-Nuur, yang berarti dari Gelap kepada Cahaya karena Kartini merasakan sendiri Proses perubahan dirinya dari kegelisahan dan pemikiran tak berketentuan kepada pemikiran Hidayah.
Mulai saat itu dalam surat-suratnya kemudian, Kartini banyak sekali mengulang kalimat “ DARI GELAP KEPADA CAHAYA “, Sayangnya istilah ini yang dalam bahasa Belandanya adalah “ Door Duisternis Tot Licht “ menjadi kehilangan maknanya, pun setelah diterjemahkan oleh Armijn Pane kalimat tersebut malahan menjadi “ HABIS GELAP TERBITLAH TERANG “
Nampaknya masa-masa ini terjadi transformasi spiritual bagi Kartini. Pandangannyapun tentang Dunia BARAT Mulai berubah.
Setelah Sekian lama dia terkagum-kagum dengan budaya Eropa yang menurutnya lebih maju dan serangkaian pertanyaan-pertanyaan besarnya terhadap tradisi Agamanya sendiri ini tercemin dalam salah satu suratnya.
“ Sudah Lewat masanya, tadi kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik tiada taranya, Maafkan kami… tetapi apakah ibu sendiri menganggapmasyarakat Eropa itu sempurna..? dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut sebagai PERADABAN..?”
( Surat Kartini kepada Ny.Abendanon, 27 Oktober 1902 )
Bahkan Kartini bertekad untuk berupaya memperbaiki Citra Islam yang selalu dijadikan Bulan-bualan dan sasaran Fitnah, dengan bahasa Halus Kartini menyatakan :
“ Moga – moga kami mendapat Rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam Patut disukai “
( Surat Kartini kepada Ny.Van Kol, 21 Juli 1902 )

Di surat-surat lain :
“ Astaghfirullah, Alangkah jauhnya saya menyimpang..”
( surat Kartini kepada Ny.Abandanon, 5 Maret 1902 )
“ Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah ( Abdulloh ) “
( Surat Kartini kepada Ny.Abandanon, 1 Agustus 1902 )
“ Kesusahan kami hanya dapat kami keluhkan kepada Allah, tidak ada yang dapat membantu kami dan hanya Dia-lah yang dapat menyembuhkan “
( Surat Kartini kepada Ny.Abandanon, 1 Agustus 1903 )
“ Menyadarkan diri kepada manusia, samalah halnya dengan mengikat diri kepada manusia, Jaln kepada Allah hanyalah satu, Siapa sesungguhnya yang mengabdi kepada Allah, tidak terikat kepada seorang manusiapun, ia sebenar-benarnya Bebas..”
( Surat Kartini kepada Ny.Ovink, Oktober 1900 )
Ternyata Kartini bukan hanya pahlawan yang selama ini kita kenal, boleh jadi dia menjadi ICON pembaharuan perempuan yang juga ICON Pahlawan Muslimat Indonesia

Sumber : Majelis Dhuha Nasional

Minggu, 22 Agustus 2010

Safari di Masjid Darul Kautsar


     Dalam menjalin tali silaturrahmi dengan masyarakat desa Senauang khusus remaja masjid dan jamaah masjid Darul Kautsar desa Senauang Kecamatan Jambi Luar Kota dengan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Kabupaten Muaro Jambi melaksanakan safari ramadhan.
     Acara diawali dengan pembacaan kulhu tahlil dan berbuka bersama dilanjut dengan sholat magrib, sholat isya' dan sholat tarawih yang diimami oleh Sekretaris MPD ( ustadz Rd USMAN, SPd.I) dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh Peserta Terbaik II Tilawah Putra pada FASI VIII Propinsi Jambi ( Rd FAJARAMADHAN) , siraman rohani oleh Ketua LPP-DSDM DPD BKPRMI ( ustadz HIDAYATULLAH, SPd,I). Dalam ceramahnya ustadz mengajak kita selalu menjaga keimanan dan ketaqwakan kita dan memelihara tali silaturrahim yang telah dijalankan selama ini serta meningkatkannya di bulan ramadhan yang penuh rahmat. Disamping itu ustadaz  mengajak untuk mencontohkan kehidupan rumah tangga Rasullullah SAW baik dalam mendidik anak-anak maupun dalam memelihara keutuhan rumah tangga baginda Rasul.
     Ketua DPD BKPRMI Muaro Jambi ( JUNAEDI,SE) dalam sambutannya mengatakan tujuan dari safari ini tak lain untuk meningkatkan tali silaturrahmi sesama anggota BKPRMI baik itu di tingkat DPdes, DPK dan DPD. Dikatakan BKPRMI adalah organisasi dakwah yang mengkoordinakasikan pemuda remaja masjid untuk melaksanakan kegiatan yang digariskan ajaran islam.
     Hadir dalam safari ramadhan tersebut Ketua MPD BKPRMI (Zainuddin Adham,BA) Wakil Ketua (H. Syamsuddin) Sekretaris MPD (Rd Usman SPd,I) Wakil Ketua DPD (A. Basir, SPd.I) Sekretars DPD (Lukan Hakim,SPd.I) Bendahara DPD (Endang Ahmad, SE) dan seluruh Ketua dan Anggota  LPP. Tokoh masyarakat dan pengurus masjid Darul Kautsar Desa Senaung Kecamatan Jambi Luar Kota.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons